
Dalam Negara demokrasi, parlemen tidak bisa mengontrol media. “Ngomong,
salah. Diam, salah. No comment, salah. Ucapan canda, diberitakan serius,”
kata seorang rekan yang berempati pada pimpinan DPR, karena kerap dipojokkan
media. Karena itu, ketua sebuah partai besar di Indonesia, ketika ditanya
seorang wartawan, hanya menjawab, “Terserah stasiun TV-mu, mau nulis
apa.”
Jadi? Biarkan media menguasai opini publik? Tidak.
Parlemen seharusnya berupaya membangun perspektif tentang kelembagaannya
melalui beragam kegiatan. Dengan kesadaran ini, banyak parlemen di dunia yang
memilih menyelenggarakan...