TEMPO.CO, Jakarta
- Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Bengkulu Hamka Sabri mengatakan
hingga saat ini masih ada 605 ribu warga Provinsi Bengkulu belum
merekam data Elektronik-Kartu Tanda Penduduk (E-KTP). Hal tersebut menunjukan masih ada pekerjaan rumah pemerintah untuk menuntaskan hal tersebut hingga Juni 2013.
"Sebanyak 35 persen dari 1.705 juta penduduk Bengkulu belum terekam data e-KTP," katanya, Senin 11 Maret 2013. Hamka mengatakan target rekam data bagi 605 ribu orang warga Bengkulu ini diharapkan terealisasi dengan dukungan semua pihak, terutama warga yang wajib KTP.
Direktur
Informasi Kependudukan Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kementerian Dalam Negeri Sugiarto di Bengkulu mengutarakan, masih
terdapat 10 juta orang yang wajib KTP namun belum merekam...
Senin, 15 April 2013
Parpol Di Bengkulu Kesulitan Caleg Perempuan
Sejumlah partai
politik peserta Pemilu 2014 di provinsi Bengkulu mengaku kesulitan
memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan untuk anggota legislatif
pada pemilu mendatang. Hal ini terjadi karena kebanyak perempuan di
Bengkulu tidak siap berkarier di dunia politik.
"Kita kesulitan untuk memenuhi kuota 30
persen terwakilan perempuan pada calon anggota legeslatif di daerah ini.
Sebagian perempuan di Bengkulu tak siap berkarier di politik," kata
Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Bengkulu, Diah
Nurwiyanti Agusrin, kepada Antara, di Bengkulu, Jumat (15/3).
Ia
mengatakan, tidak tercapainya kuota perempuan untuk caleg pada pemilu
2014 di Bengkulu bukan hanya alami PPP saja, tapi sejumlah partai
peserta pemilu lainnya di daerah ini juga mengalami hal yang sama.
Hal
...
Kesetaraan Gender di Bengkulu

Secara umum upaya peningkatan kesetaraan gender di Provinsi Bengkulu terutama di bidang pendidikan telah mengalami kemajuan. Hal ini terlihat denganhampir seimbangnya tingkat APS antara laki-laki dan perempuan. Angka APShasil susenas untuk perempuan selalu lebih tinggi pada usia 7 hingga 24 tahun.Hal ini hampir senada dengan hasil dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2011 yang mencatat bahwa jumlah penduduk perempuan umur 15 tahun ke atas yang bersekolah lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki yaitulaki-laki sebanyak 47 ribu jiwa dan perempuan 53 ribu jiwa.
Di bidang ketenagakerjaan, data Sakernas...
Perempuan Dalam Pilkada
Dalam pemilu legislatif 2004 lalu, wacana politik perempuan muncul di
permukaan sebagai sebuah paradigma politik baru. Dikatakan baru karena
baru pada pemilu tersebut terdapat pasal tentang kuota caleg perempuan
yang harus diserahkan oleh partai politik kontestan pemilu kepada Komisi
Pemilihan Umum (KPU). Dalam pemilu presiden, wacana politik perempuan,
juga muncul karena ada salah satu calon presiden yang tampil dalam
kontestasi politik memperebutkan jabatan RI-1 walaupun gaungnya sudah
tidak sekuat dalam pemilu legislatif.
Dalam pelaksanaan
pemilihan kepala daerah (pilkada) langsung, wacana politik perempuan
tidak nampak mengemuka. Bisa dikatakan bahwa sampai saat ini tidak ada
orang yang secara intensif membicarakan tentang bagaimana dan di mana
posisi perempuan dalam hiruk...
Perempuan dan Kesetaraan Gender

Isu
gender cenderung mendiskriditkan dan menyudutkan perempuan dalam posisi
yang sangat memprihatinkan. Perempuan selalu ditempatkan pada kondisi
marjinal sehingga melahirkan berbagai bentuk ketimpangan sosial.
Contohnya seperti ketidakadilan, subordinasi, stereotipe, kekerasan,
waktu kerja yang lebih panjang dan lebih banyak, serta sosialisasi
ideologi nilai peran. Modernisasi sebagai proses pemicu perubahan dalam
berbagai bidang kehidupan manusia telah membawa angin baru bagi
perubahan status dan peran gender, khususnya perempuan. Modernisasi telah mengubah citra negatif yang selama ini dituduhkan atas nama perempuan. Modernisasi
...
Kaukus Perempuan Parlemen RI

KPPRI
merupakan sebuah kaukus yang anggotanya adalah anggota parlemen
perempuan dari DPR dan DPD. Peran perempuan parlemen dalam pengambilan keputusan seperti fungsi
legislasi, budgeting dan pengawasan sangat berpengaruh signifikan
terhadap arah perkembangan gerakan perempuan di Indonesia. "Tak ada
demokrasi tanpa keterwakilan perempuan" akan diuji ketika sebanyak 101
orang anggota DPR-RI perempuan yang dipilih langsung dan 35 orang
DPD-RI, menunjukkan peran posisinya di parlemen.
Atas dasar pemikiran di atas, maka dibentuklah sebuah perkumpulan
bernama Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia yang...