Anggota Komisi IV DPR RI, Dewi Coryati bersama Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu melakukan kunjungan ke beberapa wilayah pertanian di Bengkulu (5/13). Salah satu persoalan yang saat ini mendapat sorotan khusus dari Dewi Coryati adalah pentingnya intensifikasi dan ekstensifikasi (perluasan) lahan pertanian.
Seperti diketahui, Kementerian BUMN akan mengarahkan BUMN untuk membantu pengelolaan sawah seluas 1.600 hektare atau 2.000 hektare di Bengkulu.Menteri
BUMN Dahlan Iskan menyebutkan BUMN yang akan diarahkan untuk membantu
pengelolaan sawah itu a.l PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), PT Sang Hyang
Sri.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu meminta agar BUMN membantu pengelolaan sawah di Bengkulu dalam rangka mewujudkan
ketahanan pangan.
“Nantinya akan bentuk konsorsium, bisa saja
Sang Hyang Sri, Pusri, dan lainnya. Tetapi mungkin kami harapkan Pusri
yang akan menjadi leadernya,” ujarnya, Sabtu (4/5)
Dia
mengusulkan lahan yang dimiliki oleh petani di Bengkulu diserahkan
kepada BUMN untuk pengelolaannya agar dapat ditangani secara korporasi.
Nantinya, petani tersebut akan mendapatkan hasil minimal 4 ton per
hektar dan tambahan upah jika mereka bekerja di sawah tersebut
“Kami
memproklamasikan pertanian berbasis korporasi. Karena ini sawahnya
telah dimiliki petani, saya usulkan agar petani serahkan pengelolaan
sawah ke BUMN. Tapi syaratnya semua petani harus sepakat, jangan ada
yang tidak sepakat. Kalau ada yang tidak sepakat, nanti bisa dipikirkan
lagi cara lainnya [untuk membantu pengelolaan sawah],” jelasnya.
Diolah dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar