"Sejak sepekan ini, kita telah menurunkan Tim Satgas ke beberapa kabupaten di Bengkulu guna membeli beras petani karena mereka mulai melaksanakan panen raya padi," kata Kepala Humas Bulog Bengkulu, Hariswan, Bengkulu, Kamis (18/4).
Ia mengatakan, petani di Bengkulu, yang
mulai melaksanakan panen raya padi pada akhir April 2013, antara lain di
Kabupaten Kepahiang, Lebong dan Bengkulu Selatan.
"Tim Satgas kita sudah di tiga kabupaten tersebut, untuk membeli beras hasil panen petani setempat. Ini dilakukan agar target pengadaan beras di Bengkulu tahun 2013 sebanyak 7.500 ton dapat direalisasikan dengan baik sampai Desember nanti," ujarnya.
Sebab, jika Bulog tidak jemput bola ke lapangan dan hanya mengandalkan rekanan saja, dikhawatirkan target pengadaan pangan di Bengkulu sebanyak 7.500 ton pada 2013, tidak dapat direalisasikan 100 persen.
Soalnya, jika harga beras lokal tinggi pada saat sedang panen raya, maka beras yang dibeli rekanan dari petani tidak dijual ke Bulog melainkan ke pedagang beras setempat karena mendapat keuntungan besar.
Akibatnya, kontrak pengadaan beras yang sudah disepakati dengan Bulog Bengkulu, tidak mereka penuhi dengan baik. Hal ini menyebabkan target pengadaan pangan Bulog Bengkulu, tidak berhasil dicapai 100 persen.
"Dari pengalaman tersebut, mulai tahun ini kita langsung menurunkan Satgas ke lapangan untuk membeli beras hasil panen para petani di Bengkulu. Kami yakin dengan pola kerja jemput bola ini target pengadaan pangan di Bengkulu pada 2013 sebanyak 7.500 ton dapat direalisasikan dengan baik," ujarnya.
Pada April ini, Bulog Bengkulu telah mendapat menandatangani kontrak pembelian beras dengan petani sebanyak 200 ton. Dari jumlah itu, sebanyak 35 ton sudah masuk ke gudang beras Bulog setempat.
Sedangkan sisanya akan dapat dipenuhi oleh petani setempat dalam waktu dekat. Bulog membeli beras petani dengan harga Rp 6.600/kg. Harga pembelian ini sesuia dengan ketentuan pemeintah.
Tentang stok beras di Bengkulu, Hariswan mengatakan, ada sekitar 5.800 ton. "Stok beras sebanyak ini cukup untuk mengatasi kebutuhan penyaluran raskin di Bengkulu, selama tiga bulan ke depan," ujarnya.
Meski demikian, pihaknya dalam waktu dekat, akan mendatangkan tambahan stok beras sebanyak 3.000 ton dari Surabaya, Jatim. Diperkirakan beras sebanyak ini, akan masuk ke Bengkulu pada awal Mei mendatang.
Dengan adanya tambahan itu, maka stok beras Bulog di Bengkulu mencapai 8.800 ton. Stok ini akan ditambah lagi dari hasil dari pembelian beras petani di sejumlah kabupaten di Bengkulu. "Kita perkirakan pada akhir Mei stok beras di Bengkulu mencapai 10.000 ton," ujarnya.(rga)
"Tim Satgas kita sudah di tiga kabupaten tersebut, untuk membeli beras hasil panen petani setempat. Ini dilakukan agar target pengadaan beras di Bengkulu tahun 2013 sebanyak 7.500 ton dapat direalisasikan dengan baik sampai Desember nanti," ujarnya.
Sebab, jika Bulog tidak jemput bola ke lapangan dan hanya mengandalkan rekanan saja, dikhawatirkan target pengadaan pangan di Bengkulu sebanyak 7.500 ton pada 2013, tidak dapat direalisasikan 100 persen.
Soalnya, jika harga beras lokal tinggi pada saat sedang panen raya, maka beras yang dibeli rekanan dari petani tidak dijual ke Bulog melainkan ke pedagang beras setempat karena mendapat keuntungan besar.
Akibatnya, kontrak pengadaan beras yang sudah disepakati dengan Bulog Bengkulu, tidak mereka penuhi dengan baik. Hal ini menyebabkan target pengadaan pangan Bulog Bengkulu, tidak berhasil dicapai 100 persen.
"Dari pengalaman tersebut, mulai tahun ini kita langsung menurunkan Satgas ke lapangan untuk membeli beras hasil panen para petani di Bengkulu. Kami yakin dengan pola kerja jemput bola ini target pengadaan pangan di Bengkulu pada 2013 sebanyak 7.500 ton dapat direalisasikan dengan baik," ujarnya.
Pada April ini, Bulog Bengkulu telah mendapat menandatangani kontrak pembelian beras dengan petani sebanyak 200 ton. Dari jumlah itu, sebanyak 35 ton sudah masuk ke gudang beras Bulog setempat.
Sedangkan sisanya akan dapat dipenuhi oleh petani setempat dalam waktu dekat. Bulog membeli beras petani dengan harga Rp 6.600/kg. Harga pembelian ini sesuia dengan ketentuan pemeintah.
Tentang stok beras di Bengkulu, Hariswan mengatakan, ada sekitar 5.800 ton. "Stok beras sebanyak ini cukup untuk mengatasi kebutuhan penyaluran raskin di Bengkulu, selama tiga bulan ke depan," ujarnya.
Meski demikian, pihaknya dalam waktu dekat, akan mendatangkan tambahan stok beras sebanyak 3.000 ton dari Surabaya, Jatim. Diperkirakan beras sebanyak ini, akan masuk ke Bengkulu pada awal Mei mendatang.
Dengan adanya tambahan itu, maka stok beras Bulog di Bengkulu mencapai 8.800 ton. Stok ini akan ditambah lagi dari hasil dari pembelian beras petani di sejumlah kabupaten di Bengkulu. "Kita perkirakan pada akhir Mei stok beras di Bengkulu mencapai 10.000 ton," ujarnya.(rga)
0 komentar:
Posting Komentar